Nice and sweet
Adara memutuskan untuk ikut dengan dylan, sementara orang tua gwenn akan pulang ke paris.
“Gue bareng dylan aja, lo berdua kangen kangenan deh sebelum ldr” dara langsung masuk ke dalam mobil dylan, mungkin akan adu mulut terlebih dahulu dengan dylan.
Gwen mengangguk, regan sudah menunggu, lalu membuka kan pintu untuk gwen. Jangan lupakan tangan regan yang selalu melindungi kepala gwen saat akan masuk ke mobil “thank you” ucap gwen.
Regan tersenyum tipis, lalu pergi ke kursi kemudi, memasang seatbelt lalu menjalankan mobil menuju bandara Heatrow.
Regan menggenggam tangan gwen, menyetir dengan satu tangan “Ada yang ketinggalan?” Tanya regan
“Gaada” gwen menggeleng “regan”
“Kenapa?”
“Ini tim Celine nge dm aku di ig” gwen sibuk dengan ponsel nya “Kata nya kamu mau ga pemotretan sama Celine, mereka dm kamu tapi ga kamu jawab”
“Hm, iya?” Regan menengok kearah gwen, lampu merah “Saya ga begitu suka yang kaya gitu, tapi kalau kamu temenin saya selama proses pemotretan saya mau”
Gwen mengangguk “nanti aku bilang”
“G?” Panggil regan. Regan sedikit ragu mengatakan ini tapi regan mau gwen, he want gwen so bad.
Gwen melihat kearah regan “ya??”
“Can i kiss you?” Regan menggeleng, “I’m sorry G saya—”
Gwen kissed Regan right on the lips. Regan was quite surprised, but Regan wanted this so he enjoyed it too. Regan kiss gwen very gentle, without lust just because they want it
Tin tin!!
Gwen pat Regan shoulder because regan still busy to bite Gwen's lips “Mmm Regan, it’s time to go” Gwen said
Regan smiled, and give gwen’s little kiss in her head “thank you, that was a nice and sweet kiss”
Gwen berdeham “hmm you’re a good kisser”
Regan tertawa. Gwen? Muka nya semerah tomat.
“Maybe we can do it later” regan smirk “properly”
“Fokus jalan” gwen membuang muka, mencoba menghilangkan malu.
Regan tersenyum. Jika seperti ini regan tidak rela melepas gwen untuk pulang ke indonesia. Regan mencium tangan gwen “Thank you G”
“I’m gonna miss you” gwen melihat kearah regan “Jangan lupa kabarin aku, jangan lupa makan, jangan kebanyakan minum beer or wine, jangan genit”
“Genit gimana” regan tersenyum
“Umbrella girl cantik cantik loh, terus gitu.. sexy. Jangan genit” suara gwen mengecil
“Iya”
“Itu loh aku baru inget kamu suka gigitin kuku” gwen membulak balikan tangan regan “jangan sayang, ga baik kaya gitu. Bibir kamu juga jangan suka di gigit gigit gitu sampe kelupas”
Regan menikmati omelan gwen “Iya, G. Ada lagi?”
“Gaada sih itu aja” gwen memperhatikan regan dari atas hingga bawah “Oh yaa jangan injek belakang sepatu regan, sayang loh jadi gampang rusak sepatu nya—?”
Gwen berhenti mengomeli regan karena regan melihat kearah gwen, menggunakan kemudi otomatis karena mereka sudah di tol.
“Saya sayang kamu.” Regan menatap mata gwen
“Ingat sekarang kamu udah punya saya ya g? Saya tau kamu wanita mandiri, tapi kalau kamu lagi butuh apapun, kamu bilang saya. Saya mau saya selalu ada buat kamu” pelan pelan mobil berhenti karena sampai di bandara
Gwen mengangguk “i love you” gwen menatap regan “thanks for being my boyfriend” gwen tersenyum, mengusap pipi regan.
“Kayaknya diluar banyak media deh, ya ga frontal tapi beberapa paparazzi pasti ada” gwen melihat keluar.
“Ini jalur vip, paling ada beberapa” jawab regan “Ayo”
Gwen menggunakan kacamata hitam nya, koper gwen diturunkan oleh petugas bandara khusus. Gwen memeluk regan, juga mencium pipi regan “Bye love”
Regan mencium puncak kepala gwen “Bye G, safe flight. Kalau sudah sampai kabarin saya”
Gwen melepaskan pelukan mereka, melambai pada regan dan berjalan anggun. Meninggalkan london dan bertolak ke indonesia. Regan masih menatap gwen hingga gwen masuk ke dalan bandara, lalu kembali ke dalam mobil. Regan pun harus bersiap untuk kembali ke italy.