The wedding
Regan siap. Setelah drama cincin yang tertinggal, Regan sekarang berada di mansion milik keluarga Bailey. Pemberkatan akan dilakukan di halaman belakang.
Keluarga besar semua hadir, beberapa artis papan atas pun diundang untuk menyaksikan pernikahan gwen dan regan. Regan turun dari mobil, lalu berjalan ke altar.
Keluarga Bailey datang satu persatu. Diawali oleh om dan tante Gwen, keluarga ayah Regan yang memang tinggal di paris, lalu para tetua keluarga Bailey, Liliana datang bersama dengan Hanna, Dylan menyusul dengan beberapa sepupu gwenn.
Setelah semua duduk, lagu mulai di putar. Mungkin jika masih ada sang ayah, beliau akan menguatkan Regan disini. Tapi regan berdiri tegak menunggu kedatangan gwenn.
“Ladies and gentlemen. Please welcome Gwenn Bailey with her father, Alair Bailey”
Semua orang berdiri menyambut datang nya gwen, anna sang adik sepupu datang pertama membawa bucket bunga.
Gwen dan alair keluar dari mansion. Gwen tersenyum hangat menatap regan, regan melihat gwenn yang sangat cantik menangis.
Pertahanan regan runtuh, perempuan yang sedang berjalan bersama sang ayah akan menjadi istrinya. Regan mengusap air mata nya. Gwen ikut ingin menangis, namun sang ayah menguatkan dengan menggenggam erat tangan gwen.
Gwen sampai di altar, alair memberikan tangan gwen pada regan
“Papa titip gwen ya regan?” suara alair bergetar sambil mengulurkan tangan gwen pada regan
Regan mengangguk “iya pa”
Gwen ingin menangis sekarang, tapi dara yang mengikuti nya di belakang—dan sekarang berada di sisi depan melotot “jangan nangis nanti make up lo luntur” ujarnya dengan suara kecil. Padahal dara sendiri menahan tangis.
Gwen mengangguk, regan sudah siap berdiri di sebelah kanan gwenn untuk melakukan pemberkatan.
Saat pemberkatan gwen tidak kuasa menahan tangis, tapi pemberkatan tetap berlanjut.
Setelah pemberkatan, dan penyematan cincin saat nya mereka melakukan wedding vows. Regan dan gwen sepakat untuk melakukan vows yang sederhana.
Gwenn Bailey, you’re my wife now. Thank you so much for choosing me, let’s do the best we know. I promise to live out our lives in love as best we can. That is all I can promise in truth. You are the kindest, most, sincere, loveliest woman I know and I am lucky to hold your hand, be in your arms and in your heart. If you will have me, I will make my arms your shelter, and my heart our home. I love you.
Gwenn menarik nafas panjang.
Regan Moraz i believe in you and i believe in us – in our power as a couple, in our future as a family. I believe that you and I should spend all our days together, me as your wife, I believe in you as my husband. I believe we were meant to be. As the spring explodes with beauty and growth, as the Summer warmth curls over us in waves, as the sweet harvest of the fall, and in the crisp cold brightness of winter, I love you every season, every year forever and ever.
Regan mencium gwen, dan semua orang bersorak. Setelah melakukan serangkaian keagamaan regan dan gwen turun dari altar, lalu berpindah ke halaman lain mansion keluarga bailey. Setelah menyapa para tamu, dilanjutkan dengan speech dari kerabat terdekat.
“So hello, this is Dylan Bailey brother of Gwenn Bailey speaking” dylan berdeham “kayaknya pake bahasa indonesia aja”
Keluarga dan tamu undangan yang mengerti tertawa.
“Gwenn bailey, dia lahir di umur gue yang ke 4 tahun. Waktu itu gue belum mengerti apa itu makna adik, disaat dia lahir mama bilang gue terlihat penasaran dan selalu pengen ada di samping dia.”
“Gue mengakui itu benar, dari dulu entah kenapa gue ga bisa menolak dia yang selalu gelendotan sama gue” suara dylan mulai bergetar “waktu dia sma, dia bilang ‘bang, gue nanti abis lulus mau ke paris’ gue yang mendengar itu merasa hati gue ga rela. Pertama kali dia mau pergi sendiri tanpa ditemani salah satu keluarga buat mendalami ketertarikan dia di dunia model”
“Gue yang waktu itu ada kerjaan gabisa pergi ngikutin dia buat yang pertama kali nya. Mungkin kota kelahiran dia memang di paris, dia pun besar di paris. Tapi kami sekeluarga selalu bareng bareng”
“Dek, sekarang lo gabisa gelendotan lagi sama gue. Sekarang lo nonton konser, datang ke acara acara penting udah bukan sama gue lagi”
“Dek, lo sekarang udah jadi istri. Gue harap lo jadi istri yang baik, yang nurut sama suami, sayang sama anak anak lo nanti. Dan buat Bang regan—lo emang adik ipar gue tapi gimanapun lo lebih tua dari gue, gue harap lo bisa menjaga kepercayaan kita sekeluarga yang udah mempercayakan anak perempuan keluarga bailey ke lo”
“Lo harus selalu inget apa yang pernah gue omongin ke lo waktu pertama kali kita ketemu. Happy wedding kalian berdua, gue selalu berdoa yang terbaik buat kalian” Dylan kembali ke tempat duduk nya, lalu mencium kepala sang adik. Mengusap punggung gwen dan menyuruh gwen berhenti menangis—takut merusak riasan.
Sekarang giliran Dara.
“Hallo. This is maid of honor and bestfriend of Gwen Bailey, Adara jelita speaking.”
“Pertama tama gue mau bilang, selamat menempuh hidup baru buat temen sehidup semati gue gwen— selamat udah jadi nyonya moraz”
“Kedua, gwen lo inget ga sih waktu dulu kita pertama ketemu? Gue tuh anak yang ceplas ceplos abis, lo anak perempuan anggun yang ga banyak omong” dara tersenyum “dulu gue pernah di remehin karena punya mimpi jadi model, dan lo jadi orang pertama yang dukung gue jadi model bareng yoriko”
“Gwenn itu manusia paling berharga buat gue, jelas dong temen gue dia sama yoriko aja” gwenn yang sudah menangis tertawa
“Bang regan, gue tau lo sayang banget sama gwen sampai bisa di titik ini tapi lo juga bisa nyakitin gwen entah lo ga sengaja atau sengaja kita semua gaada yang tau. Gue harap lo ga melakukan itu” dara melihat keatas, untuk menahan air mata nya agar tidak turun
“She’s everything for me, for her family, buat orang orang yang sayang sama dia, dan pasti buat lo. Berat buat kita karena pertimbangan pertimbangan yang mungkin lo tau dan gabisa gue sebutkan disini, tapi dia yakin itu lo itu berarti lo segala nya buat dia” dara berdeham, mencoba tidak menangis “Tolong jaga temen gue, jangan pernah lo sakitin dia. Gwenn, inget perusahaan freeport oke? jangan di lepas” semua orang tertawa
“Sekian aja dari gue karena gue haus. Gue selalu berdoa yang terbaik, tuhan memberkati pernikahan kalian. I love you, semoga habis ini gue dapet saham.”
Setelah Dara, semua orang menunggu orang lain untuk memberikan speech. Liliana menolak untuk memberikan speech karena sudah menangis, begitu pula dengan hanna. Alair sendiri merasa sudah cukup memberikan regan wejangan saat mereka bertemu bulan lalu.
“So, karena gaada lagi yang mau ayo kita makan” celetuk Yuka, yang langsung disikut Juna dan dipelototi Yoriko.
Aslan hadir bersama Jo, mars hadir sendiri karena yoriko menolak menjadi pasangannya. Yuka tentu saja datang bersama juan.
Acara selanjutnya adalah dansa bersama. Gwen akan berdansa dengan Alair lalu Dylan, Regan akan berdansa dengan Elen—grandma nya lalu sang bunda.
Liliana kembali menangis saat mereka berdansa, dylan pun menangis saat berdansa dengan Gwen.
Saat nya Regan dan Gwen berdansa.
“Maaf saya ga jago dansa” regan tertawa kecil
“Aku regan, try to use aku” gwen tersenyum
“Iya” regan mencium gwen sambil berdansa “You look so beautiful G. Aku sayang kamu” Regan mencium Gwen, kali ini lebih lama.