Power

Sepatu stiletto hitam yang Gwenn kenakan menggema saat masuk ke Starbucks. Seluruh mata tertuju pada Gwenn dengan tubuh tinggi serta wajah luar biasa yang tentu saja dikenali oleh semua orang. Apa yang wanita itu lakukan di Starbucks ibukota disaat ada rumor soal suami nya yang selingkuh?

“Ashley Owen?” Gwenn memanggil wanita dengan rambut brown-blonde. Mendongak, riasan serta kacamata hitam yang bertengger di hidung nya sungguh membuat Gwenn muak.

“Gwenn Bailey?” Ashley menyeringai “Duduk, kamu ga pesan?”

Semua orang berbisik, menerka apa kah betul Ashley Owen yang sedang duduk di hadapan Gwenn merupakan 'pelakor' yang sedang dibicarakan oleh orang orang?

“Itu bisa nanti. Saya mau ambil uang nya.”

Ashley tertawa meremehkan “Ini, cek yang sudah saya tanda tangani. Kamu setuju... cuma buat 1.2M?”

Gwenn tersenyum miring “Kebetulan saya butuh uang itu... buat bayar harga diri kamu”

“Apa?”

Gwenn menatap Ashley tajam “Iya. Cukup? Atau kamu perlu cash tambahan? Kebetulan saya baru bobol bank pagi ini”

“Lo gila?” Ashley tersinggung. Kemenangan yang ia rasa dekat, tiba-tiba sulit di capai.

“Mending kamu pakai 1.2M itu untuk kerugian soal kamu di cancel karena ulah kamu. Bayar orang-orang yang kamu rugikan, juga pakai uang itu untuk nyusul mami dan papi kamu di Jepang dan minta maaf. Karena sayang nya, Keluarga Bailey menarik setengah saham nya dari perusahaan milik papi kamu.”

Wajah Ashley pucat pasi, Gwenn menghela nafas “Bukan mau saya, Ashley. Tapi kamu keterlaluan.”

Regan masuk ke dalam Starbucks dengan lebam di pipi serta pelipis, mencari dimana Gwenn duduk. Gwenn menatap Regan dengan pandangan sendu, sudah pasti ulah kakak nya.

“Terakhir. Laki laki yang kamu kejar itu rela babak belur, dijatuhkan harga diri nya— dimana mungkin dia ga mau saya tau, rela dimaki-maki, kamu tau buat siapa? Saya. Dan kamu dengan lugu berpikir ada celah buat kamu merusak hubungan saya dan suami saya? Know your limit, Ashley.

'1.2? minimal kali dua belas, buat lo bayar karir gue selama sepuluh tahun'