Gion & Darren

“Kak Jane!” Darren berlari ke arah Jane dengan iPad di tangan kanan nya. Jane turun dari mobil nya, sanpai setelah macet yang lumayan panjang.

Jane memeluk Darren lalu mencium pipi nya yang bersemu karena kepanasan “Hai sayang, kelamaan ga nunggu nya?”

Darren menggeleng lucu “No” Darren tersenyum “Aku seneng banget nginep di rumah kak Jane, terus nanti main ps sama kak Liam”

“Iya iya, kamu udah makan belum sayang? makan dulu yuk?”

“Ga laper, tapi aku pengen burger”

Let's go get burger then” Jane menggandeng tangan mungil Darren, keluar dari ruang tunggu yang memang disediakan untuk anak anak yang menunggu jemputan mereka.

“Kakak cantik?”

Jane berbalik, melihat wajah anak kecil yang tidak asing, Jane memutar otak dan melebarkan mata ny setelah menyadari anak kecil yang memandang nya kakak cantik merupakan Gion, adik Gaze.

“Gion?” Jane memastikan.

Gion yang terlihat seperti ingin menangis tersenyum lebar “Iya aku adik nya abang Gaze”

Darren menatap Gion “Kenapa belum pulang, kak?”

Darren menatap Jane “Kak Gion ini pinter banget bahasa inggris nya, Mrs. Laura guru kak Gion juga”

Gion memainkan tali tas nya dan menunduk “Tadi Gion kebanyakan jajan because mommy lupa bawain bekal, mami dan papi ga ada di rumah, bang Gaze sakit”

Jane sedikit tersentil mendengar Gaze yang sakit, merasa bersalah “Mau pulang sama kakak dan Darren ga?”

Gion dengan cepat mengangguk “Please, i only have this” Gion menyodorkan gelang yang Jane tau memang tidak murah, dengan bingung Jane menatap Gion.

“Buat apa Gion?”

“Abang sakit, Gion ga bisa masak kak Jane. Bisa belikan abang makanan ga? Gion juga merepotkan kak Jane yang harus antar Gion pulang”

Darren menurunkan gelang yang ada di tangan Gion “Ayo rawat abang kak Gion, kak Jane, Darren masih punya uang you don't have to worry

Jane yang merasa kedua anak kecil ini lucu tertawa “Kak Jane juga punya uang, kita masakin abang Gaze bareng bareng mau?”

Entah apa yang dipikirkan Jane, tapi Jane merasa khawatir pada Gaze.