'Double date'

Renata duduk di sebelah Aslan dengan secangkir kopi yang baru ia buat. Riding club di daerah Bandung ini merupakan tempat berkuda private yang akses nya hanya bisa di masuki oleh orang-orang yang memiliki kuda serta menitipkan kuda nya disini. Tidak ada orang lain yang belajar, hanya di masuki orang-orang yang hobi berkuda.

“Ini Renata Khair, teman gue.” Aslan memperkenalkan Renata pada Regan dan Gwenn. Sulit membaca raut wajah Regan, tapi Gwenn terlihat berbinar menatap Renata.

“Hi Renata” Gwenn mengulurkan tangan nya pada Renata, dan di sambut hangat.

Oh, pleasure to meet you Gwenn.” Jujur, kehadiran Gwenn dan Regan cukup mengintimidasi. Bukan hal buruk, Renata sendiri sering melihat aura orang-orang dengan kekayaan luar biasa, misalnya Aslan.

Tapi Gwenn dan Regan terlihat, tidak tersentuh.

“Kata Aslan, kamu penyanyi cilik ya?” Gwenn menatap Renata dengan pandangan berbinar. Renata sendiri belum pernah melihat orang lain dengan mata berbinar seperti Gwenn. Banyak yang memuji dirinya, tapi pandangan Gwenn terlihat amat tulus.

'Gue ga heran, kalau ada banyak cowo yang bertekuk lutut buat dia' ujar Renata pada diri nya sendiri.

“Iya, Gwenn. Ga terkenal, tapi ada beberapa lagu anak-anak berbahasa inggris yang gue nyanyiin dulu, dan banyak di putar di radio dan tv”

”'Oh?! Which one?'”

Sementara Gwenn dan Renata berbincang, Aslan dan Regan memperhatikan kedua nya. Regan melirik ke arah Aslan. Aslan sedang memperhatikan Renata, lalu menatap sendu Gwenn.

Baru akan berbicara, Gwenn dan Renata sudah bergandengan keluar dari longue khusus yang mereka berempat tempati.

“Mau kemana?” ujar Regan dan Aslan kompak.

Renata dan Gwenn bertatapan “Belanja, kata Renata ada dessert yang lagi viral gitu. Aku pengen coba.” Gwenn menatap ke arah Regan.

“Ayo, sama aku” Regan berdiri, di ikuti Aslan.

Girls day out” Gwenn menggeleng “Kamu bisa main sama Aslan”

Aslan dan Regan dengan cepat menggeleng “Ta” panggil Aslan.

Renata menatap Aslan “What?

Regan menghela nafas. “Kamu sama aku, Renata biar sama Aslan G”

“Okey” Gwenn melepaskan gandengan pada Renata “Lo tunjukin jalan ya”

“Iya, kayak nya kita ganti baju dulu ga sih?”

“Yeps, ayo”

Renata menatap Aslan yang memelas. Sementara Gwenn tersenyum lebar pada Regan. Renata melirik. Jelas Aslan kalah telak, Renata pun tidak bisa tidak terpesona pada Regan.

Renata merasa, Gwenn dan Regan benar-benar pasangan yang serasi. Jika Renata menjadi Aslan pun, sulit melepas pandangan dari Gwenn Bailey. Seorang Bailey. Renata heran, Gwenn yang terkenal dengan nama nya sebagai model kelas atas, bisa berada di sini tanpa pengawasan.

Skandal perselingkuhan? Shut up, they're happy.

Setelah selesai berganti pakaian, mereka masuk ke dalam mobil masing-masing.

“Lo gila?” Aslan memijat pelipisnya.

Renata berhenti tersenyum, menatap heran Aslan “Gila, what?

“Lo ngajak dia main?”

“Gwenn nanya makanan enak di bandung apa, dia mau dess—”

“Kenapa lo iya in?”

Renata tertawa sinis “Lo kenapa sih?”

I thought you understand!

Understand what?!

Hurt to see her happy, and the reason is not me Renata! Dammit!” bentak Aslan.

Bentakan Aslan cukup membuat Renata terkejut. Aslan yang melihat raut wajah Renata berubah drastis, merasa sangat bodoh.

“Maaf, ta. Gue ga bermaksud ngebentak—”

plak

Satu tamparan keras untuk Aslan.

She ask me buat diajak makan dessert karena dia lagi hamil, dia ngidam Aslan.”

Aslan menatap Renata dengan tatapan terkejut.

Renata menangis “Lo sakit hati karena belum bisa lihat dia sama suami nya yang bahagia?”

Renata mengusap air mata yang jatuh “Lo, terlihat menyedihkan”

“Lo sakit, Lan? What about me? You. Hurt me.

Renata keluar dari mobil. Gwenn yang melihat itu dari mobil nya dan Regan, bingung.

Tiba-tiba ponsel nya bergetar, menandakan pesan masuk. Dari instagram, Renata ingin mengirimi nya pesan.

renatakhair Gwenn, maaf gue ga bisa anter lo cari dessert viral itu. Kapan-kapan ya, karena gue ga enak badan. See u