Deep talk
Regan masuk ke apartment gwen setelah mengecek apakah mobil yang baru saja regan belikan untuk gwen ada yang rusak atau tidak.
“Hehe gimana love?” Gwen meringis
Regan mengusap pelan kepala gwen “Gapapa, besok saya minta orang bengkel benerin mobil nya”
Gwen mengangguk “okay” gwen memeluk regan dari belakang “sabtu bunda kamu kesini mau apa, sama siapa?”
Regan mengupaskan telur untuk gwen “bunda liburan aja, sekalian nengokin saya” regan mengulurkan telur rebus yang sudah regan kupas cangkang nya dan di potong potong kecil.
Gwen menerima telur nya lalu mencium pipi regan “Thank you” gwen makan sembari melihat regan yang menyiapkan gelas untuk minum.
“Aku langsung mandi ya? Abis ini aku mau telfonan sama yoriko” gwen menghabiskan telur nya, lalu meminum susu yang di buatkan regan
“Saya nunggu di ruang tv” regan mengangguk dan tersenyum kecil
Gwen membersihkan badan, melakukan serangkaian skincare rutin lalu menelfon yoriko. Regan duduk di sofa sambil meminum wine, gwen masuk ke pelukan regan sembari menelfon yoriko
“Yor lo dimana?”
“Lagi di jalan ke hotel aja sih, gue tiba tiba kepengen ngemil terus jajan ke supermarket”
“Jadii lo mau ngomong apa”
“First of all gue mau keluar hotel sama dara besok, gaenak aja sama regan bayarin hotel gue sama dara dan ini udah seminggu lebih”
“Bentar, terus lo berdua gimana?” Gwen duduk tegak, regan memperhatikan gwen yang terlihat kaget
“Noh abang lo bucin sama si dara, kata nya pindah aja ke apart dia sementara”
“Wah dylan emang gila..” gwen melongo “terus terus lo mau ngomong apa lagi”
Hening.
Hanya terdengar yoriko yang mengatur nafas karena lelah berjalan dari supermarket.
“Kayaknya gue mau berenti suka mars”
“Yor kalau itu karena gue, please jangan ya?” Raut wajah gwen sedikit suram, regan mengusap pelan tangan gwen lalu bertanya tanpa suara ‘kamu kenapa?’
Gwen menggeleng, lalu tersenyum “nanti aku cerita”
“Bukan karena lo. Mars suka sama lo itu kan hak dia dan gue gabisa memaksakan apapun” yoriko mulai tenang “lagian udah lama banget gue stuck sama mars gwen, gue mau membuka lembaran baru”
Gwen tersenyum “yor, gue yakin lo bakalan dapet yang lebih baik dari mars. Bukan berarti mars ngga baik, tapi dalam hal menyayangi lo gue yakin lo pasti menemukan apa yang ga lo dapat dari mars” gwen terharu
“Ssshhh diem gue gamau nangis. Setelah bertahun tahun akhirnya gue bisaa let him go pelan pelan”
“Udah lama banget nih?”
“Hampir sama lah kayak dara ke abang lo” yoriko tertawa “btw gwen coba loadspeaker gue mau ngomong sekalian sama regan”
“Hmm kenapa” gwen meloadspeaker panggilan nya dengan yoriko.
“Yuka nembak gue kemaren”
“HAAH??” Gwen berteriak
Regan tersedak wine nya “yuka?”
“Belum gue terima sih, masih ragu ini gue ngasih tau aja byee” yoriko mematikan sambungan telfon nya
Gwen dan regan bertatapan, gwen dengan wajah kaget setengah mati sedangkan regan masih mencerna perkataan yoriko barusan.
“Yuka?” Gwen menepuk pelan pipi regan
Regan mengerjapkan mata nya “saya gatau apa apa”
Gwen mendesah “ini semua orang gaada yang waras” gwen menggeleng.
“Aku mau cerita soal mars” gwen mendekat kearah regan, regan membenarkan posisi gwen lalu mencium bahu gwen “iya, saya dengerin” regan memeluk gwen dari belakang
“Mars itu temen aku dari lamaa banget, kalau aku sama yoriko kan emang saudara dan yoriko emang dari dulu deket banget sama aku. Kayaknya mereka pertama kali ketemu pas yoriko di rumah dan mars tuh lagi main ps sama dylan” gwen membuat pola di kursi, nyaman dengan posisi regan yang memeluk gwen
“Mars emang beberapa kali pernah bilang sama aku he likes me, tapi after he said that dia selalu bilang lagi kidding makannya aku juga selalu denial kalau ada orang orang yang bilang mars suka aku”
Regan diam, merasakan perasaan mars yang sungguh sungguh walaupun mereka belum pernah bertemu. Regan paham, regan yang baru bertemu dengan gwen sebentar saja merasa nyaman apalagi mars yang sudah bertahun tahun bersama gwen.
“Kok kamu diem?” Gwen melihat kearah regan “did i say something wrong?”
“Ngga” regan membalas melihat gwen
Gwen mengangguk “tapi aku salah ga sih karena dari dulu aku denial?”
“Kamu pernah suka mars?” Regan balik bertanya
“Pernah, tapi aku bilang ke diri aku sendiri. ‘Kalau gue boleh egois, i want mars forever in my life’ karena aku sayang dia dan persahabatan kita yang sekarang. Dan dengan cara apapun, aku mencoba aku ga melakukan kesalahan yang merubah hubungan aku yang baik sama dia jadi buruk. Kita ga bisa memastikan kedepan nya seperti apa, tapi aku takut kalau aku dan mars jadian terus putus, hubungan kita ga sama lagi”
Gwen melebarkan mata nya “Regan.. i’m sorry.”
“Why? Gaada yang salah” regan tersenyum “Biar gimanapun itu artinya mars berperan penting di kehidupan kamu, wajar kamu menginginkan hal itu. Saya ga masalah, saya berterimakasih kamu mau menjelaskan itu ke saya. Supaya nanti nya ga ada salah paham.”
“Thank you” gwen tersenyum lebar “Nanti minggu, aku mau ketemu sama dia dan aku mau jujur soal ini semua. Mars kayaknya udah suka aku dari lama, and he needs to move on karena aku.. ya udah gaada harapan lagi sama dia. Kita semua udah dewasa, dia butuh pendamping dan aku udah bukan waktu nya main main lagi terus aku udah punya kamu juga”
Regan tertawa “Kamu cantik, saya udah bilang itu belum hari ini?”
“Regaaaannn ga nyambungg kok jadi cantik” gwen mencubit tangan regan
“G” regan mencium lagi bahu gwen “You’re best thing i’ve ever had”
“I’ve ever had?”
“Karena saya ga pernah merasa saya laki laki paling beruntung di dunia, sebelum saya ketemu kamu”
“Thank you” gwen memutar badan nya, masuk ke pelukan regan “Thank you so much for treat me like a queen. Thank you so much for loving me that hard. I love you”
Regan tersenyum lalu mengecup pelan bibir gwen “I love you more, G”